WALK FOR JUSTICE

WALK FOR JUSTICE


Friday, June 11, 2010

Mesir Janji Buka Perbatasan Rafah Tanpa Batas Waktu



Setelah tragedi Freedom Flotilla yang menjadi perhatian dunia, Mesir menyatakan akan membuka perbatasannya dengan Jalur Gaza dalam batas waktu yang tidak ditentukan.
Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Hossam Zaki, Selasa (8/6). Namun otoritas perbatasan Mesir belum sepenuhnya memberikan keleluasaan pada warga Gaza yang ingin masuk ke wilayah Mesir.
Warga Gaza yang dibolehkan masuk ke Mesir hanya mereka yang sudah mendapatkan izin khusus, termasuk para mahasiswa, orang-orang yang membutuhkan perawatan medis dan warga Gaza yang telah mendapat izin dari aparat keamanan Mesir.
Sejak perbatasan dibuka seminggu yang lalu, ribuan warga Gaza berbondong-bondong melintasi perbatasan Rafah yang berada di kawasan Sinai. Mesir menyatakan perbatasan Rafah akan tetap dibuka sampai ada kebijakan lebih lanjut.
Perbatasan Rafah adalah satu-satunya pintu gerbang Gaza ke dunia luar yang menjadi harapan warga Gaza. Tapi pemerintah Mesir---yang berkawan dekat dengan Israel--menutup perbatasan itu bersamaan dengan blokade yang dilakukan rezim Zionis Israel atas Jalur Gaza. Akibat penutupan perbatasan Rafah krisis kemanusiaan di Gaza makin memburuk. Warga Gaza terpaksa menggali terowongan-terowongan untuk sekedar bisa mendapatkan kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Terowongan-terowongan itu pun, jika ketahuan, akan dihancurkan oleh aparat Mesir.
Semenatara, para pejabat Israel di Yerusalem mengklaim bahwa Mesirlah yang melobi Israel untuk memperketat blokade atas Gaza sebagai cara untuk menekan Hamas agar membebaskan prajurit Israel yang diculik Hamas pada tahun 2006 dan agar Hamas mau menyetujui persyaratan damai yang diajukan oleh otoritas Palestina.
Tapi dalam pernyataannya, Hossam Zaki mengatakan bahwa Mesir adalah negara yang menginginkan agar blokade Israel di Gaza segera diakhiri. "Kami tidak akan membiarkan Israel mengelak dari tanggung jawabnya," tukas Zaki.
Meskipun faktanya, selama menutup perbatasan Rafah, Mesir sama sekali tidak mengizinkan warga Palestina melewati perbatasan, termasuk para mahasiswa Gaza yang sudah mendapatkan surat izin khusus. Setelah dibuka pun Mesir hanya membolehkan bantuan kemanusiaan yang membawa kebutuhan sehari-hari dan tetap melarang bantuan berupa bahan bangunan, sesuai kebijakan Israel.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails